Posted in Perjalanan

Menjenguk Tapir di Sungai Dusun Wildlife Reserve

IMG_4605

Sungai Dusun Wildlife Reserve berada di Kuala Kubu Baru daerah Hulu Selangor. Di sini, merupakan tempat penangkaran hewan, salah satu hewan yang berada dalam penangkaran adalah tapir. Kalau dilihat dari hasil googling, tapir atau bisa disebut tenuk Malaysia (Tapirus indicus) merupakan tenuk terbesar di dunia dan hanya spesies tenuk inilah satu-satunya berasal dari Asia. Tenuk Malaysia atau tapir ini awalnya mudah ditemui di hutan hujan dataran rendah seperti di Kamboja, Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia, Myanmar Burma dan Laos.

Tapi, seiring berjalannya waktu habitat mereka semakin punah. Ada banyak faktor yang menyebabkan kepunahan mereka, penebangan hutan untuk pertanian, banjir akibat dibendungnya sungai untuk pembangkit listrik tenaga air dan perdagangan ilegal. Untuk perdagangan ilegal sendiri, salah satu contoh adalah di Thailand penangkapan dan penjualan tapir di Thailand mencecah angka $ 5500. Berbeda dengan di Medan, sebagian besar penduduknya yang muslim enggan memburu tapir dikarenakan badannya yang menyerupai babi.

Di Sungai Dusun Wildlife inilah keberadaan tapir di Malaysia dilindungi, karena habitat asalnya sudah punah akibat diburu manusia dan adanya pembangunan. Kamis, 21 April 2016 bersama dengan rekan-rekan media dan blogger dari Malaysia, Indonesia, Filipina dan Brunei Darussalam kami diajak langsung melihat lebih dekat binatang serupa gajah kecil dengan corak dua warna, hitam dan putih.

Tapir
Mereka nurut dikasih makan πŸ™‚

Setibanya di Sungai Dusun, kami disambut ramah oleh para petugas. Dua ekor tapir digiring keluar. Dengan diberi iming-iming makanan, dua tapir ini setia mengikuti tuannya ke sana kemari.

Tapir1
Nurut, kan? πŸ™‚

“Patutnya, tapir-tapir ini tengah tidur. Sebab mereka beraktivitas di malam hari.” Kata Pak Cik yang memberi makanan kepada para tapir. Kami diberitahu, kalau baru saja ada bayi tapir yang dilahirkan. Rombongan beralih tempat, menuju bayi tapir yang ditunjukan. Berat bayi tapir yang baru dilahirkan sekitar 6,8 kg. Sedang masa hamil tapir sendiri selama satu tahun lebih satu bulan.

Ketika di sana, saya banyak berbincang dengan Kak Khadijah, pekerja kerajaan yang sudah bekerja di Sungai Dusun selama empat tahun. Sebelumnya, Kak Khadijah ditugaskan di daerah lain (saya lupa namanya, kalau tidak salah di Kelantan. Dikarenakan catatan hilang, eh tertinggal di penginapan maka hilanglah pendokumentasian 😦

Hutan seluas 5000 ha ini selain dihuni oleh tapir-tapir yang imut dan buaya juga dihuni oleh binatang-binatang lainnya. Ada macan kumbang, beruang matahari dan berbagai macam burung juga binatang-binatang lainnya.

“Kalau beruntung, kita bisa melihat beruang matahari. Tapi ia keluar kalau malam hari saja.” Kak Khadijah menceritakan keberuntungan melihat binatang di Sungai Dusun. dari Kak Khadijah pula, saya baru tahu kalau di hutan ini banyak dibuat jenuk-jenuk buatan. Jenuk itu menyerupai genangan-genangan air. Tentu saja tak sembarang air, karena air tersebut sudah dicampuri dengan garam. Setiap malam, binatang-binatang akan mencari air garam, untuk mengatur konsentrasi mineral di tubuhnya.

Tapir 2
Ni Kak Khadijah tengah memberikan penerangan mengenai hewan apa-apa saja yang ada di hutan

Di Sungai Dusun ini, kerap dijadikan penelitian-penelitian oleh anak-anak sekolah. Biasanya, mereka juga sekaligus membuat kemping. Tapi untuk menginap, harus ada izin dari jabatan setempat. Penasaran melihat tapir yang sudah mulai punah? Kalau ke Malaysia dan memiliki waktu luang, singgahlah ke Selangor menuju Kuala Kubu Baru menjenguk tapir di Sungai Dusun Wildlife Reserve πŸ™‚

tapir3

IMG_4626
Jinak, kan?

Foto-foto yang bagus di sini milik @AkuGraphy

17 thoughts on “Menjenguk Tapir di Sungai Dusun Wildlife Reserve

  1. Tapir ini kayanya ada juga di taman safari ya ka. Aku pikir dia galak eh ternyata jinak juga. Sayangnya kalau di taman safari kita ngga bisa pegang-pegang apalagi kasih makan. Btw, selangor itu berapa KM dari Kuala Lumpur ka?

Leave a comment